dananet.id - Investasi saham kini menjadi salah satu pilihan populer di kalangan masyarakat Indonesia, baik bagi anak muda maupun pekerja yang ingin menyiapkan dana jangka panjang. Seiring dengan perkembangan teknologi, hadir berbagai aplikasi saham yang memudahkan siapa pun untuk membeli, menjual, hingga menganalisis pasar modal hanya lewat smartphone.
![]() |
| Rekomendasi Aplikasi Saham Terbaik di Indonesia untuk Pemula dan Investor Aktif |
Namun, di tengah banyaknya aplikasi yang tersedia, calon investor sering bingung menentukan mana yang paling cocok. Artikel ini akan mengulas beberapa aplikasi saham populer di Indonesia, disertai pengalaman penggunaan nyata, agar Anda bisa lebih yakin memilih platform yang sesuai kebutuhan.
Stockbit: Komunitas Diskusi Saham Terbesar
Stockbit
dikenal bukan hanya sebagai tempat transaksi saham, tetapi juga komunitas
diskusi yang aktif. Saat mencoba registrasi, prosesnya cepat—hanya perlu KTP
dan verifikasi yang rampung kurang dari 24 jam. Setelah aktif, saya langsung
membeli saham BUMI dengan modal Rp500.000.
Hal
menarik adalah fitur diskusi real-time. Saat harga BBCA naik, banyak investor
membagikan analisis grafik dan strategi mereka. Bagi pemula, pengalaman ini
sangat membantu untuk belajar memahami tren pasar.
Stockbit
juga bekerja sama dengan Sinarmas Sekuritas dan sudah diawasi oleh OJK. Biaya
transaksi cukup bersaing, yakni 0,1% untuk beli dan 0,2% untuk jual.
Insight: Stockbit cocok untuk investor yang ingin belajar dari komunitas dan mendapatkan analisis pasar secara langsung.
Ajaib: Praktis untuk Pemula dengan Modal Terbatas
Ajaib
menawarkan pengalaman yang ramah pemula. Saat pertama kali mendaftar, saya
terkesan dengan minimal deposit yang hanya Rp10.000. Hal ini membuat siapa pun
bisa mulai investasi tanpa harus menunggu modal besar.
Saya
mencoba fitur notifikasi harga, misalnya mengatur peringatan untuk saham BBRI
agar muncul ketika harga turun di bawah Rp5.000. Notifikasi ini benar-benar
membantu saya masuk pada harga terbaik. Selain itu, laporan portofolio harian
membuat saya lebih disiplin mengecek perkembangan aset.
Insight: Cocok bagi mahasiswa atau pekerja muda yang ingin belajar investasi saham dengan modal kecil.
Bibit: Investasi Saham dan Reksadana dalam Satu
Aplikasi
Bibit
awalnya populer sebagai aplikasi reksadana, namun kini sudah mendukung
investasi saham. Pengalaman registrasi mudah, cukup selfie dengan KTP lalu
verifikasi otomatis selesai dalam sehari.
Yang
membuat saya suka adalah fitur robo advisor, yaitu sistem yang
merekomendasikan alokasi investasi sesuai profil risiko. Misalnya, saya
mendapat rekomendasi untuk membagi modal 50% saham bluechip dan 50% obligasi
reksadana.
Selain
itu, integrasi pembayaran dengan e-wallet membuat transaksi jadi cepat tanpa
ribet transfer manual.
Insight: Bibit cocok untuk investor yang ingin diversifikasi portofolio saham dan reksadana sekaligus.
Bareksa: Platform Lengkap untuk Investor Serius
Bareksa
lebih dikenal sebagai marketplace reksadana, tetapi kini juga menyediakan fitur
beli saham. Saat mencoba, saya merasakan interface aplikasi yang cukup serius,
cocok untuk investor yang sudah paham dasar-dasar pasar modal.
Bareksa
juga sering menyediakan edukasi berupa webinar dan artikel analisis. Saya
pernah mengikuti webinar gratis mengenai strategi investasi di saham sektor
perbankan, yang membantu memperdalam pemahaman sebelum membeli saham di sektor
tersebut.
Insight: Cocok untuk investor yang ingin menggabungkan edukasi mendalam dengan aksi investasi nyata.
IPOT (Indo Premier Online Technology): Fitur
Trading Lengkap
IPOT
adalah salah satu aplikasi saham yang sudah lama ada di Indonesia. Saat
registrasi, saya memang perlu waktu lebih lama dibanding Ajaib atau Bibit, tapi
itu sebanding dengan fitur yang tersedia.
Saya
mencoba fitur charting tools untuk menganalisis saham TLKM. IPOT
menyediakan indikator teknikal lengkap, mulai dari Moving Average, RSI, hingga
Bollinger Bands. Pengalaman ini membuat saya merasa seperti trader profesional,
meski masih belajar.
Selain
itu, IPOT juga mendukung pembelian reksadana, obligasi, hingga ETF, sehingga
benar-benar menjadi aplikasi all-in-one.
Insight: Cocok untuk investor aktif maupun trader harian yang butuh fitur analisis teknikal mendalam.
Mirae Asset Sekuritas: Broker dengan Fee Kompetitif
Mirae
Asset adalah salah satu sekuritas terbesar di Indonesia. Saya mencoba
aplikasinya, dan meski tampilan awal terasa lebih kompleks, performanya stabil
saat eksekusi order saham.
Yang
paling menonjol adalah biaya transaksi sangat kompetitif, yaitu 0,08% untuk
beli dan 0,18% untuk jual. Dalam pengalaman saya membeli saham BBCA senilai
Rp10 juta, selisih biaya dengan aplikasi lain bisa terasa signifikan.
Insight: Cocok untuk investor dengan modal besar yang ingin meminimalkan biaya transaksi.
Pluang: Investasi Multi-Asset dalam Satu Genggaman
Pluang
awalnya populer untuk investasi emas digital, namun kini juga mendukung
pembelian saham Amerika Serikat. Saat saya coba, cukup menarik karena bisa
membeli saham besar seperti Apple dan Tesla dengan modal kecil menggunakan
fitur fractional shares.
Pengalaman
membeli saham luar negeri ini terasa unik, apalagi proses pembayaran bisa
langsung lewat dompet digital. Hal ini membuat diversifikasi portofolio jadi
semakin mudah.
Insight: Cocok untuk investor yang ingin merasakan diversifikasi global tanpa harus membuka akun di broker luar negeri.
Tips Memilih Aplikasi Saham Sesuai Kebutuhan
- Perhatikan Regulasi – Pastikan aplikasi sudah
terdaftar dan diawasi OJK.
- Cek Biaya Transaksi – Semakin sering Anda
trading, semakin penting faktor fee.
- Kemudahan Registrasi dan
Deposit –
Pilih aplikasi yang mendukung setoran awal sesuai kemampuan Anda.
- Fitur Edukasi dan Komunitas – Bagi pemula, fitur
belajar akan sangat membantu.
- Diversifikasi Produk – Aplikasi yang mendukung saham, reksadana, hingga ETF memberi lebih banyak pilihan strategi.
Kesimpulan Pengalaman Menggunakan Aplikasi Saham
Dengan
mencoba langsung berbagai aplikasi, saya bisa merasakan bahwa setiap platform
memiliki keunggulan dan target pengguna yang berbeda. Stockbit unggul di
komunitas, Ajaib ramah pemula, Bibit pintar dengan robo advisor, Bareksa fokus
edukasi, IPOT penuh fitur teknikal, Mirae cocok untuk modal besar, dan Pluang
menarik karena akses saham global.
Bagi Anda yang sedang bingung memilih, tentukan dulu tujuan investasi: apakah untuk belajar, jangka panjang, atau trading aktif. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menemukan aplikasi yang sesuai dan memulai perjalanan investasi dengan percaya diri.
Reviewed by nanda
on
Agustus 28, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: