dananet.id - Generasi Z tumbuh di era digital dengan akses informasi yang sangat luas, tapi di sisi lain juga menghadapi tantangan finansial yang tidak ringan. Harga kebutuhan pokok naik, gaya hidup serba cepat, hingga godaan konsumsi impulsif sering membuat banyak anak muda sulit menjaga kestabilan finansial. Oleh karena itu, penting sekali mempelajari cara mengatur keuangan ala Gen-Z untuk pemula agar tidak terjebak dalam pola hidup boros.
![]() |
| Cara Mengatur Keuangan Ala Gen-Z untuk Pemula agar Hidup Lebih Stabil dan Cerdas |
Artikel ini akan membahas strategi yang relevan, praktis, dan bisa diterapkan sejak dini. Tidak hanya teori, tetapi juga contoh nyata dan tips yang bisa diadaptasi siapa pun, baik mahasiswa, pekerja baru, maupun freelancer.
1. Mulai dengan Membuat Budget Bulanan
Langkah pertama dalam cara mengatur keuangan ala Gen-Z untuk pemula
adalah membuat anggaran yang realistis. Banyak Gen-Z sudah akrab dengan
aplikasi keuangan digital seperti Jago, Spendee, atau Money Lover. Melalui
aplikasi ini, kamu bisa mencatat pemasukan, pengeluaran, dan bahkan membuat
kategori khusus seperti transportasi, makanan, hiburan, atau investasi.
Salah satu metode populer adalah aturan 50/30/20:
· 50%
untuk kebutuhan pokok (sewa kos, makanan, transportasi).
· 30%
untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja).
· 20%
untuk tabungan dan investasi.
Dengan metode ini, kamu bisa menjaga keseimbangan tanpa harus menekan diri terlalu ketat.
2. Rekening Terpisah untuk Tabungan
Trik sederhana tapi efektif adalah membuka rekening khusus tabungan. Dengan
begitu, uang simpanan tidak tercampur dengan uang harian.
Contohnya, seorang mahasiswa yang memiliki uang saku Rp2 juta per bulan bisa
langsung mengalokasikan Rp400 ribu ke rekening tabungan sejak awal bulan.
Dengan cara ini, ia akan terbiasa hidup dari sisa Rp1,6 juta tanpa merasa
kehilangan.
Agar lebih konsisten, gunakan fitur auto-debit di bank digital yang kini banyak tersedia.
3. Gunakan Teknologi Keuangan untuk Hemat dan Cerdas
Sebagai digital native, Gen-Z punya keuntungan dengan banyaknya aplikasi
keuangan. Selain untuk mencatat transaksi, aplikasi dompet digital sering
memberi promo cashback atau diskon menarik.
Misalnya, saat membeli makanan lewat aplikasi tertentu, kamu bisa menghemat
Rp20.000–50.000 hanya dengan memanfaatkan voucher. Jika ini dilakukan rutin,
total penghematan dalam sebulan bisa mencapai ratusan ribu.
Selain itu, pastikan untuk memilih aplikasi yang sudah terdaftar dan diawasi OJK agar transaksi lebih aman.
4. Belajar Investasi Sejak Usia Muda
Menabung memang bagus, tetapi investasi bisa membuat uang berkembang lebih
cepat. Berinvestasi tidak harus langsung besar, cukup mulai dari Rp50.000 lewat
reksa dana di aplikasi seperti Bibit atau Ajaib.
Simulasi sederhana:
Jika kamu menyisihkan Rp200.000 per bulan, dalam setahun terkumpul Rp2,4 juta.
Dengan return rata-rata 6% per tahun, uangmu bisa bertumbuh menjadi Rp2,544
juta.
Untuk saham, pilih perusahaan blue-chip yang stabil. Sedangkan kripto atau
aset digital bisa dipelajari, tapi sebaiknya hanya 5–10% dari portofolio karena
risikonya lebih tinggi.
Tips penting: pastikan aplikasi investasimu terdaftar di OJK agar aman.
5. Meal Prep: Rahasia Hemat Biaya Makan
Salah satu kebiasaan boros Gen-Z adalah sering makan di luar atau pesan
makanan online. Padahal, meal prep atau menyiapkan makanan di rumah jauh lebih
hemat.
Contoh: jika makan siang di luar rata-rata Rp25.000, maka dalam sebulan (20
hari kerja) kamu bisa habis Rp500.000. Jika masak sendiri, biaya bahan mungkin
hanya Rp300.000. Artinya, kamu hemat Rp200.000 per bulan, atau Rp2,4 juta per
tahun.
Selain hemat, meal prep juga membuat pola makan lebih sehat.
6. Cari Barang Second-Hand dan Diskon
Tidak semua barang harus baru. Marketplace second-hand atau thrift shop
menawarkan banyak pilihan dengan harga lebih murah.
Misalnya, jaket branded seharga Rp500 ribu bisa didapat hanya Rp200 ribu
dalam kondisi bagus. Selain hemat, membeli barang bekas juga mendukung gaya
hidup ramah lingkungan.
Ditambah lagi, marketplace online sering memberikan promo bulanan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Sharing Economy: Hemat Lewat Kolaborasi
Berbagi layanan adalah tren populer di kalangan Gen-Z. Dari berbagi akun
streaming, carpooling, hingga co-working space, semua bisa memangkas biaya.
Contoh nyata: berlangganan aplikasi musik Rp60.000 bisa dibagi 3 orang, jadi hanya Rp20.000 per orang. Ini cara cerdas untuk tetap menikmati hiburan tanpa membebani dompet.
8. Tahan Belanja Impulsif dengan Strategi Delay
Belanja impulsif seringkali muncul karena godaan promo atau diskon flash
sale. Cara mengatasinya adalah menerapkan strategi tunda 24 jam.
Sebelum membeli, beri jeda sehari. Jika setelah 24 jam barang itu masih terasa penting, barulah beli. Cara ini bisa mengurangi pengeluaran tidak penting dan membuatmu lebih selektif dalam berbelanja.
9. Bergabung dengan Komunitas Keuangan dan Hemat
Gen-Z aktif di media sosial, jadi memanfaatkan komunitas online bisa jadi
trik jitu. Banyak grup mahasiswa yang rutin berbagi info promo makanan kampus,
transportasi, hingga tips keuangan.
Selain hemat, bergabung dengan komunitas juga memberi motivasi. Kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain, bahkan menemukan inspirasi strategi baru dalam mengatur keuangan.
10. Jaga Keseimbangan antara Hemat dan Hidup Nyaman
Hidup hemat tidak berarti harus menekan diri secara ekstrem. Justru kunci
kesuksesan finansial ada pada keseimbangan.
Sisihkan dana untuk hiburan, liburan kecil, atau hobi. Misalnya, alokasikan Rp100 ribu per bulan khusus untuk nongkrong atau menonton film. Dengan cara ini, keuangan tetap sehat tanpa kehilangan kualitas hidup.
11. Langkah Pertama untuk Pemula
Bagi Gen-Z yang baru ingin memulai, langkah paling mudah adalah:
1. Catat
pengeluaran harian selama 1 bulan.
2. Terapkan
metode 50/30/20 sederhana.
3. Sisihkan
minimal Rp100 ribu untuk tabungan atau investasi.
Dengan tiga langkah ini, kamu sudah menjalankan cara mengatur keuangan ala Gen-Z untuk pemula dengan benar.
12. Studi Kasus: Mahasiswa dengan Uang Saku Rp2 Juta
Bayangkan seorang mahasiswa bernama Rani dengan uang saku Rp2 juta per
bulan.
· Rp1
juta digunakan untuk kos dan makan.
· Rp400
ribu untuk transportasi.
· Rp300
ribu untuk hiburan.
· Rp300
ribu dialokasikan ke tabungan/investasi.
Dengan disiplin, dalam setahun Rani bisa menabung Rp3,6 juta plus keuntungan dari investasi. Ini membuktikan bahwa meskipun pendapatan terbatas, cara mengatur keuangan ala Gen-Z untuk pemula bisa berhasil jika konsisten.
13. Manfaat Jangka Panjang
Dengan kebiasaan mengatur keuangan sejak muda, Gen-Z akan lebih siap
menghadapi masa depan. Dari mulai merencanakan dana darurat, persiapan menikah,
hingga berinvestasi jangka panjang seperti properti, semuanya bisa dicapai lebih
mudah jika fondasi keuangan sudah kokoh.
Inilah mengapa memahami cara mengatur keuangan ala Gen-Z untuk pemula sangat penting untuk membangun masa depan finansial yang lebih cerah.
Reviewed by nanda
on
September 23, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: