Pendahuluan
dananet.id - Generasi
Z semakin dikenal sebagai generasi yang kreatif, melek digital, dan cerdas
dalam mengatur keuangan. Di tengah biaya hidup yang terus meningkat, mereka
mencari solusi praktis agar tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan
stabilitas finansial. Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah
memanfaatkan contoh nyata penerapan sharing economy untuk hemat biaya
hidup Gen-Z.
![]() |
| 10 Contoh Nyata Sharing Economy untuk Hemat Biaya Hidup Gen-Z di Era Digital |
Sharing economy bukan hanya sekadar tren global, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari Gen-Z. Mulai dari berbagi langganan digital, transportasi, ruang kerja, hingga alat kebutuhan harian, semua dilakukan dengan cara berbagi agar biaya lebih efisien. Artikel ini membahas secara mendalam contoh nyata, tips, dan manfaat sharing economy yang bisa ditiru anak muda Indonesia.
Apa Itu Sharing Economy dan Mengapa Penting untuk
Gen-Z?
Sharing
economy adalah sistem berbagi sumber daya, layanan, atau barang untuk
mengurangi biaya sekaligus meningkatkan efisiensi. Konsep ini sangat cocok bagi
Gen-Z yang hidup di era serba digital dan terbiasa menggunakan aplikasi untuk
mempermudah aktivitas harian.
Manfaat
utama sharing economy:
- Hemat biaya: biaya langganan,
transportasi, atau barang dibagi rata.
- Ramah lingkungan: mengurangi konsumsi
berlebihan.
- Fleksibel: sesuai kebutuhan, tidak
perlu memiliki barang sendiri.
- Komunitas: membangun jaringan sosial dengan teman sebaya.
1. Berbagi Langganan Streaming
Platform
streaming musik atau film sudah menjadi kebutuhan hiburan Gen-Z. Dengan sharing
account, biaya bisa ditekan hingga 70%.
Contoh
nyata:
Tiga mahasiswa membagi biaya Spotify Premium Rp60.000 per bulan, masing-masing
hanya membayar Rp20.000. Dalam setahun, mereka bisa menghemat Rp480.000.
Tips:
- Gunakan paket Family/Student
resmi agar lebih aman.
- Atur pembayaran otomatis agar tidak ada yang lupa.
2. Carpooling dan Ride-Sharing
Transportasi
adalah salah satu pengeluaran terbesar. Carpooling dengan teman kuliah atau
kantor bisa menekan biaya harian sekaligus mengurangi polusi.
Contoh
nyata:
Ali, mahasiswa Jakarta, berbagi bensin dengan dua temannya setiap hari.
Hasilnya, ia menghemat sekitar Rp150.000 per bulan.
3. Coworking Space Bareng
Bagi
Gen-Z yang berprofesi sebagai freelancer atau startup founder, coworking space
adalah solusi. Harga sewa bisa mahal, tapi sharing membership membuat biaya
lebih terjangkau.
Contoh
nyata:
Paket coworking Rp3 juta per bulan dibagi lima orang, sehingga masing-masing
hanya membayar Rp600.000.
4. Pinjam dan Bagi Peralatan Elektronik
Gen-Z
sering membutuhkan kamera, printer, atau perangkat tertentu hanya sesekali.
Daripada membeli, mereka bisa berbagi atau menyewa bersama teman.
Tips
praktis:
- Buat grup WhatsApp khusus
untuk berbagi barang.
- Catat jadwal pemakaian agar adil.
5. Meal Sharing dan Meal Prep Bersama
Makan di
luar setiap hari bisa menguras dompet. Dengan meal sharing, Gen-Z bisa masak
bersama, membeli bahan dalam jumlah besar, lalu membagi hasilnya.
Contoh
nyata:
Empat mahasiswa kos di Surabaya patungan Rp400.000 untuk belanja mingguan, lalu
masak bareng. Masing-masing hanya keluar Rp100.000 per minggu.
6. Berbagi Pakaian dan Fashion Item
Tren
thrifting dan tukar pakaian semakin populer. Gen-Z lebih suka berbagi atau
membeli preloved daripada membeli baru.
Tips:
- Gunakan aplikasi preloved
terpercaya.
- Buat acara tukar baju di komunitas kampus.
7. Sharing Platform Belajar Online
Banyak
kursus digital yang biayanya cukup mahal. Dengan sharing account, biaya belajar
jadi lebih ringan.
Contoh
nyata:
Dua mahasiswa patungan Rp600.000 untuk kursus desain grafis. Masing-masing
hanya membayar Rp300.000, tapi tetap bisa mengakses materi penuh.
8. Kolektif Belanja Online
Marketplace
sering memberi diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Gen-Z bisa belanja
kolektif agar ongkir gratis dan harga lebih murah.
Tips:
- Buat daftar kebutuhan
bersama.
- Gunakan fitur keranjang bersama di e-commerce.
9. Komunitas Barang Bekas dan Barter
Alih-alih
membeli, Gen-Z bisa barter barang yang tidak dipakai lagi. Komunitas barter
online semakin marak dan membantu menghemat pengeluaran.
Contoh
nyata:
Raka menukar buku kuliah lama dengan kursi belajar di forum barter mahasiswa.
Ia menghemat Rp300.000.
10. Sharing Hobi dan Hiburan
Dari
boardgame hingga alat musik, banyak hobi yang biayanya tinggi. Dengan sharing,
Gen-Z bisa tetap menikmati hiburan tanpa mengeluarkan banyak uang.
Tips:
- Buat jadwal bergiliran
penggunaan.
- Dokumentasikan penggunaan untuk menjaga kepercayaan.
Transparansi Proses Penulisan
Artikel ini disusun berdasarkan hasil riset laporan Indonesia Gen-Z Report 2025, wawancara singkat dengan mahasiswa di Bandung, Jakarta, dan Surabaya, serta pengalaman nyata penulis dalam menerapkan konsep sharing economy. Dengan kombinasi data dan praktik, artikel ini diharapkan bisa memberikan gambaran jelas tentang contoh nyata penerapan sharing economy untuk hemat biaya hidup Gen-Z.
FAQ
1. Apa
itu sharing economy?
Sharing economy adalah sistem berbagi barang, jasa, atau sumber daya untuk
menekan biaya, meningkatkan efisiensi, dan membangun komunitas.
2.
Mengapa sharing economy cocok untuk Gen-Z?
Karena Gen-Z terbiasa dengan aplikasi digital, lebih terbuka pada kolaborasi,
dan mencari cara hemat yang tetap praktis serta fleksibel.
3. Apa
contoh nyata sharing economy yang bisa diterapkan mahasiswa?
Berbagi langganan streaming, carpooling, meal prep bersama, hingga kolektif
belanja online.
4. Apakah
sharing economy aman?
Aman jika dilakukan dengan teman/komunitas terpercaya dan menggunakan platform
resmi. Selalu buat aturan jelas untuk pembayaran dan penggunaan.
5.
Bagaimana cara memulai sharing economy?
Mulailah dari kebutuhan sehari-hari: transportasi, hiburan, atau belajar
online. Cari teman dengan kebutuhan sama, lalu buat kesepakatan biaya dan
jadwal penggunaan.
Reviewed by nanda
on
September 29, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: