Pengantar
dananet.id - Investasi reksa dana kini menjadi salah satu instrumen favorit generasi
muda, khususnya Gen-Z, karena praktis, mudah dimulai dengan modal kecil, dan
dikelola oleh manajer investasi profesional. Namun, meski terlihat sederhana,
banyak pemula yang masih melakukan kesalahan dalam mengelola investasinya. Jika
tidak diperhatikan, kesalahan ini bisa membuat hasil investasi tidak maksimal
bahkan merugikan.
![]() |
| 10 Kesalahan Umum dalam Strategi Investasi Reksa Dana untuk Pemula Gen-Z dan Cara Menghindarinya |
Artikel ini akan membahas 10 kesalahan umum dalam strategi investasi reksa dana untuk pemula Gen-Z dan bagaimana cara menghindarinya. Dengan memahami risiko sejak awal, kamu bisa lebih percaya diri dalam menyusun strategi investasi yang tepat dan sesuai tujuan finansial.
1. Tidak Menentukan Tujuan Investasi Sejak Awal
Salah satu kesalahan mendasar adalah tidak punya arah jelas dalam
berinvestasi. Banyak Gen-Z hanya ikut tren, tanpa tahu apa tujuan investasinya.
Contoh kasus: ada yang berinvestasi di reksa dana saham
padahal butuh dana untuk kebutuhan jangka pendek. Akhirnya, mereka panik karena
nilai portofolio naik-turun.
Solusi: tuliskan tujuan spesifik, misalnya untuk dana darurat, biaya kuliah, DP rumah, atau liburan. Dengan tujuan jelas, pemilihan produk reksa dana akan lebih terarah.
2. Mengabaikan Profil Risiko Pribadi
Reksa dana tersedia dalam berbagai jenis: pasar uang, pendapatan tetap,
campuran, hingga saham. Sayangnya, banyak pemula memilih tanpa mempertimbangkan
profil risikonya.
Kesalahan umum dalam strategi investasi reksa dana untuk pemula Gen-Z adalah memilih produk berisiko tinggi padahal belum siap mental
menghadapi fluktuasi.
Solusi: lakukan tes profil risiko di aplikasi investasi atau situs resmi manajer investasi. Jika masih ragu, mulailah dari reksa dana pasar uang yang lebih stabil.
3. Mengandalkan Rekomendasi Teman atau Influencer
Media sosial sering menjadi sumber inspirasi investasi, tetapi tidak selalu
relevan dengan kebutuhan pribadi. Banyak pemula membeli produk hanya karena
trending atau direkomendasikan influencer.
Solusi: lakukan riset mandiri, pastikan produk dikelola manajer investasi yang terdaftar di OJK, dan baca prospektus sebelum membeli.
4. Tidak Memperhatikan Biaya dan Fee Reksa Dana
Setiap produk reksa dana memiliki biaya manajemen, administrasi, dan kadang
biaya pembelian/penjualan. Biaya ini bisa menggerus hasil investasi jika tidak
diperhatikan.
Solusi: bandingkan fee antar produk melalui aplikasi investasi. Pilih yang biayanya wajar, sebanding dengan kinerja dan layanan manajer investasi.
5. Panik Saat Pasar Turun dan Berhenti Investasi
Ketika pasar saham menurun, banyak pemula langsung mencairkan dana karena
panik. Padahal, reksa dana merupakan instrumen jangka menengah-panjang.
Solusi: gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) yaitu berinvestasi rutin dengan nominal tetap. Cara ini bisa membantu mengurangi risiko fluktuasi pasar.
6. Tidak Melakukan Diversifikasi
Menaruh semua uang hanya di satu jenis reksa dana membuat risiko semakin
besar.
Kesalahan umum dalam strategi investasi reksa dana untuk pemula Gen-Z adalah menaruh semua modal di reksa dana saham tanpa
menyeimbangkan dengan instrumen lain.
Solusi: lakukan diversifikasi. Misalnya, kombinasikan reksa dana pasar uang untuk stabilitas, reksa dana pendapatan tetap untuk jangka menengah, dan reksa dana saham untuk potensi jangka panjang.
7. Tidak Mengevaluasi Portofolio Secara Berkala
Investasi bukan hanya “taruh uang lalu diam”. Portofolio perlu ditinjau agar
tetap sesuai tujuan.
Solusi: lakukan review minimal 3–6 bulan sekali. Jika performa produk tidak sesuai target atau ada perubahan tujuan keuangan, lakukan rebalancing.
8. Investasi dengan Uang Panas
Kesalahan fatal lain adalah menggunakan dana kebutuhan pokok atau bahkan
pinjaman untuk investasi reksa dana.
Solusi: gunakan hanya “uang dingin” atau dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu, kamu tidak akan panik saat nilai portofolio fluktuatif.
9. Mengabaikan Edukasi Finansial
Banyak pemula enggan mendalami dunia investasi. Padahal, tanpa pengetahuan
dasar, keputusan yang diambil bisa salah arah.
Solusi: manfaatkan sumber edukasi gratis dari aplikasi investasi, baca artikel OJK, atau ikuti kelas literasi finansial. Edukasi berkelanjutan membuat kamu lebih percaya diri mengelola investasi.
10. Tidak Mencatat Progress Investasi
Tanpa pencatatan, pemula sulit melacak sejauh mana investasinya berkembang.
Solusi: gunakan aplikasi dengan fitur laporan otomatis atau catat manual di spreadsheet sederhana. Dengan begitu, progress lebih terukur dan bisa dibandingkan dengan target.
Pentingnya Membangun Mindset Jangka Panjang
Reksa dana bukan jalan pintas menuju kekayaan instan. Mindset yang benar
adalah melihat investasi sebagai perjalanan panjang yang butuh disiplin,
kesabaran, dan konsistensi.
Jika pemula Gen-Z mampu menghindari kesalahan di atas, maka hasil investasi akan lebih optimal. Untuk panduan lebih lanjut, kamu bisa membaca kesalahan umum dalam strategi investasi reksa dana untuk pemula Gen-Z agar tidak mengulang kekeliruan yang sama.
FAQ
1. Apakah reksa dana cocok untuk pemula Gen-Z?
Ya, reksa dana cocok untuk pemula karena mudah, modal kecil, dan dikelola
profesional.
2. Apa kesalahan terbesar pemula saat investasi reksa dana?
Kesalahan terbesar adalah tidak memahami profil risiko dan tujuan investasi,
sehingga salah memilih produk.
3. Berapa modal awal untuk investasi reksa dana?
Modal bisa mulai dari Rp10.000 di beberapa platform online, sehingga sangat
terjangkau untuk Gen-Z.
4. Apakah reksa dana bebas risiko?
Tidak. Semua investasi memiliki risiko. Namun, reksa dana relatif lebih aman
karena dikelola manajer investasi dan diawasi OJK.
5. Bagaimana cara belajar investasi reksa dana dengan benar?
Mulailah dari literasi finansial, baca prospektus produk, ikut webinar, atau
gunakan fitur edukasi di aplikasi investasi.
Dengan menghindari kesalahan umum dalam strategi investasi reksa dana untuk pemula Gen-Z, generasi muda bisa berinvestasi lebih cerdas, terarah, dan sesuai tujuan keuangan jangka panjang.
Reviewed by nanda
on
September 26, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: