Mengapa Literasi Keuangan Menjadi Pondasi dalam Berinvestasi
dananet.id - Di era modern, investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan, bukan lagi
sekadar pilihan tambahan. Masyarakat kini semakin menyadari bahwa menabung saja
tidak cukup untuk menghadapi inflasi dan kebutuhan finansial jangka panjang.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada satu fondasi yang sering diabaikan,
yaitu literasi keuangan. Tanpa pemahaman yang memadai,
investasi bisa berubah dari peluang menjadi jebakan.
![]() |
| Pentingnya Literasi Keuangan dalam Berinvestasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman |
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi
keuangan masyarakat Indonesia pada 2022 baru mencapai 49,68%. Artinya, hampir
setengah penduduk Indonesia masih kesulitan memahami produk keuangan, termasuk
investasi. Kondisi ini membuka peluang maraknya penipuan berkedok investasi,
serta keputusan finansial yang kurang tepat.
Inilah mengapa kita perlu menekankan kembali pentingnya literasi keuangan dalam berinvestasi, agar setiap langkah yang diambil benar-benar membawa manfaat jangka panjang.
Literasi Keuangan: Definisi dan Ruang Lingkupnya
Literasi keuangan bukan hanya soal menghitung uang atau memahami bunga
tabungan. Lebih dari itu, literasi keuangan mencakup kemampuan seseorang dalam:
1. Mengelola
arus kas pribadi atau keluarga.
2. Memahami
instrumen keuangan (tabungan, obligasi, reksa dana, saham, hingga aset
digital).
3. Menganalisis
risiko serta memilih produk keuangan sesuai kebutuhan dan profil risiko.
4. Membuat
perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mencapai tujuan
finansial.
Dengan kata lain, literasi keuangan adalah bekal yang memastikan seseorang tidak hanya tahu cara berinvestasi, tetapi juga tahu mengapa, kapan, dan di mana harus berinvestasi.
Dampak Kurangnya Literasi Keuangan dalam Investasi
Kurangnya literasi keuangan dapat menimbulkan risiko besar, terutama ketika
seseorang terjebak pada iming-iming keuntungan cepat. Berikut beberapa
dampaknya:
· Mudah
Tertipu Investasi Bodong
Rendahnya literasi membuat masyarakat tidak terbiasa melakukan pengecekan
legalitas produk investasi di OJK atau lembaga terkait.
· Pengelolaan
Risiko Buruk
Investor pemula sering kali menaruh seluruh dana pada satu instrumen berisiko
tinggi tanpa diversifikasi.
· Tidak
Sesuai Tujuan Finansial
Investasi dilakukan asal ikut tren, bukan berdasarkan rencana yang jelas,
sehingga hasilnya tidak mendukung pencapaian tujuan hidup.
Karena itu, meningkatkan literasi keuangan adalah upaya pencegahan sekaligus pemberdayaan.
Strategi Meningkatkan Literasi Keuangan untuk Investor Pemula
Bagi pemula, langkah awal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi
keuangan adalah:
1. Mengikuti
Edukasi dari Sumber Resmi
OJK, Bank Indonesia, maupun platform edukasi terpercaya sering menyelenggarakan
seminar gratis.
2. Membaca
Buku dan Artikel Kredibel
Buku tentang personal finance atau artikel di media keuangan terpercaya bisa
menjadi referensi praktis.
3. Belajar
dari Simulasi atau Aplikasi Investasi
Banyak aplikasi trading atau reksa dana menyediakan akun demo untuk belajar
tanpa risiko kehilangan uang nyata.
4. Diskusi
dengan Perencana Keuangan
Menghubungi konsultan atau perencana keuangan bisa mempercepat proses pemahaman
sekaligus menghindari kesalahan dasar.
Dengan strategi ini, investor dapat lebih siap menghadapi dinamika pasar.
Hubungan Literasi Keuangan dan Keputusan Investasi
Keputusan investasi yang baik tidak mungkin diambil tanpa literasi keuangan
yang memadai. Misalnya, investor yang memahami profil risiko
akan sadar bahwa instrumen saham memiliki potensi keuntungan tinggi, tetapi
risikonya juga besar. Sementara obligasi lebih stabil, namun dengan return
lebih rendah.
Tanpa literasi, banyak orang cenderung mengambil keputusan emosional:
menjual saat panik atau membeli karena FOMO (fear of missing out). Literasi
membantu investor tetap rasional dan berpegang pada rencana jangka panjang.
Di sinilah peran pentingnya literasi keuangan dalam berinvestasi benar-benar terasa: bukan sekadar memilih instrumen, melainkan memastikan setiap langkah sesuai dengan strategi finansial pribadi.
Literasi Keuangan dan Perlindungan dari Risiko
Investasi selalu memiliki risiko, baik kecil maupun besar. Dengan literasi
keuangan, seseorang dapat:
· Mengenali
jenis risiko: pasar, likuiditas, inflasi, hingga risiko gagal bayar.
· Menentukan
proporsi aset (asset allocation) sesuai kondisi finansial.
· Mengetahui
cara mitigasi risiko, misalnya dengan diversifikasi.
Hal ini membuat investor tidak mudah panik saat menghadapi fluktuasi pasar. Bahkan ketika kerugian sementara terjadi, literasi keuangan membuat investor paham bahwa kerugian jangka pendek tidak selalu berarti kegagalan jangka panjang.
Literasi Keuangan sebagai Jalan Menuju Kesejahteraan Finansial
Investasi bukan hanya tentang angka, melainkan juga tentang pencapaian
tujuan hidup: pendidikan anak, rumah impian, atau kebebasan finansial di masa
pensiun. Semua itu hanya bisa dicapai dengan pengelolaan keuangan yang sehat.
Dengan literasi keuangan, seseorang akan lebih bijak dalam mengatur gaya hidup, memprioritaskan kebutuhan, serta memastikan investasinya mendukung rencana hidup. Inilah nilai sesungguhnya dari pentingnya literasi keuangan dalam berinvestasi: membantu masyarakat mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan.
Tantangan Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia
Walau edukasi finansial makin marak, tantangan masih ada, antara lain:
· Akses
Informasi Terbatas di daerah pelosok.
· Budaya
Konsumtif yang sering menunda kebiasaan menabung atau berinvestasi.
· Kurangnya
Pendidikan Keuangan di Sekolah sehingga generasi muda belajar
finansial secara otodidak.
Untuk itu, sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, media, dan masyarakat diperlukan agar literasi keuangan dapat meningkat secara merata.
Rekomendasi Praktis untuk Investor Muda
1. Mulailah
investasi kecil-kecilan, misalnya melalui reksa dana pasar uang.
2. Gunakan
aplikasi investasi yang terdaftar dan diawasi OJK.
3. Evaluasi
portofolio secara rutin, minimal setiap enam bulan.
4. Jangan
tergoda dengan janji keuntungan tinggi tanpa risiko.
5. Selalu
tingkatkan literasi dengan mengikuti perkembangan tren keuangan terbaru.
Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya menjadi konsumen finansial, tetapi juga investor yang bijak.
FAQ Seputar Literasi Keuangan dan Investasi
1. Apa arti literasi keuangan?
Literasi keuangan adalah kemampuan memahami, mengelola, dan mengambil keputusan
terkait keuangan pribadi, termasuk dalam investasi.
2. Mengapa literasi keuangan penting dalam investasi?
Karena literasi membantu investor memahami risiko, memilih produk sesuai
tujuan, dan terhindar dari penipuan.
3. Bagaimana cara meningkatkan literasi keuangan?
Dengan belajar dari sumber terpercaya, mengikuti edukasi keuangan, membaca
buku, dan berdiskusi dengan konsultan keuangan.
4. Apakah literasi keuangan hanya untuk investor?
Tidak. Literasi keuangan penting bagi semua orang karena memengaruhi cara
mengelola pendapatan, tabungan, hingga utang.
5. Apa contoh nyata manfaat literasi keuangan?
Investor yang literat akan lebih tenang menghadapi fluktuasi pasar, mampu
mengatur portofolio dengan bijak, dan konsisten menuju tujuan finansial.
Reviewed by nanda
on
September 25, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: