Pendahuluan
dananet.id - Pernah
nggak sih kamu merasa uang gaji baru masuk, tapi entah kenapa langsung habis?
Atau pas butuh dana mendesak, malah bingung harus ngambil dari mana? Nah, di
sinilah pentingnya punya tabungan darurat. Kabar baiknya, sekarang kamu bisa banget punya tabungan darurat tanpa ribet cukup lewat aplikasi keuangan
digital di smartphone kamu.
![]() |
| Cara Gen-Z Bikin Tabungan Darurat Digital: Strategi Cerdas Lewat Aplikasi Keuangan |
Artikel ini bakal bantu kamu memahami cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital dengan langkah-langkah yang simpel, realistis, dan cocok banget buat gaya hidup Gen-Z yang serba cepat dan digital. Kita bakal bahas juga gimana strategi ini bisa kamu kombinasikan dengan investasi biar keuanganmu makin aman dan berkembang.
Kenapa Gen-Z Wajib Punya Tabungan Darurat Digital
Zaman
sekarang, keadaan darurat bisa datang kapan aja dari laptop rusak, biaya
kuliah tambahan, sampai kebutuhan keluarga mendadak. Sayangnya, masih banyak
anak muda yang belum punya tabungan darurat khusus. Akibatnya, uang yang
seharusnya buat kebutuhan mendesak malah kepakai buat hal konsumtif.
Nah, lewat cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital, kamu bisa misahin dana darurat dari uang harian tanpa pusing. Aplikasi keuangan kayak Jenius, DANA, atau Bibit bisa bantu kamu buat pos khusus, atur autodebet tiap bulan, dan pantau progres menabung secara otomatis. Jadi kamu nggak perlu takut uangnya “kecampur” sama pengeluaran lain.
Langkah Realistis: Cara Membuat Tabungan Darurat di
Aplikasi Digital
Biar
makin jelas, berikut langkah yang bisa kamu ikuti biar tabungan daruratmu nggak
cuma niat tapi beneran jalan.
1. Tentuin Tujuan dan Jumlah Dana Darurat
Mulai
dari hal paling dasar: berapa sih dana darurat yang ideal?
Kalau kamu masih mahasiswa atau pekerja awal, targetnya bisa sekitar 3x
pengeluaran bulanan. Misal kamu keluar Rp2 juta per bulan, berarti target
tabungan darurat kamu Rp6 juta.
Catet
jumlahnya di aplikasi pilihan kamu dan jadikan itu target otomatis bulanan.
Dengan begini, kamu punya arah yang jelas, bukan sekadar niat nabung tanpa
tujuan.
2. Pilih Aplikasi yang Sesuai Gaya Hidup Kamu
Beda
orang, beda gaya. Ada yang suka tampil minimalis dan butuh fitur simpel kayak Dream
Saver di Jenius, tapi ada juga yang lebih cocok pakai DANA Goals
atau Bibit kalau mau sekalian investasi ringan.
Coba kombinasikan dua aplikasi — satu buat nabung darurat, satu buat investasi
jangka panjang.
Kalau
kamu butuh inspirasi strategi lengkap, cek panduannya di sini
cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital
Strategi
ini membantu kamu memisahkan uang darurat dari uang investasi biar nggak
tercampur.
3. Aktifkan Fitur Otomatisasi
Kamu
pasti sibuk, kan? Nah, biar nggak lupa, manfaatkan fitur autodebet di aplikasi.
Setiap kali gaji masuk, aplikasi bakal otomatis mindahin sebagian uang ke
tabungan darurat.
Dengan begini, kamu nggak perlu mikir dua kali buat “disiplin” — sistem udah
bantu kamu duluan.
4. Mulai dari Nominal Kecil
Seringkali,
orang gagal nabung bukan karena nggak mampu, tapi karena targetnya ketinggian
dari awal. Jadi, mulai aja dari Rp50.000–Rp100.000 per bulan. Lama-lama bakal terbiasa,
dan nominal itu bisa naik seiring kemampuan kamu.
Kamu juga
bisa lihat panduan cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital
buat tahu strategi bertahap yang cocok buat Gen-Z.
5. Pantau dan Evaluasi Secara Rutin
Coba buka
laporan bulanan dari aplikasi seperti Jenius, Flip, atau DANA. Dari situ kamu
bisa lihat progres tabungan, dan kalau ada pengeluaran yang bocor, bisa
langsung kamu atur ulang.
Buat habit sederhana: setiap akhir bulan, sempetin 10 menit buat ngecek progres tabungan dan investasi kamu. Hal kecil ini bisa bikin perubahan besar.
Kombinasi Cerdas: Tabungan Darurat + Investasi
Kalau
tabungan darurat udah stabil, jangan berhenti di situ. Kamu bisa lanjut ke
langkah berikutnya mulai investasi kecil-kecilan.
Misalnya:
- Tabungan darurat di Jenius
Dream Saver
- Investasi reksa dana di
Bibit
- Transfer antarbank gratis
pakai Flip biar hemat biaya
Kombinasi
ini bikin kamu punya dua hal penting: keamanan jangka pendek dan pertumbuhan
jangka panjang.
Kamu bisa baca strategi lengkapnya di sini
cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital
Dengan pendekatan ini, kamu bukan cuma nabung, tapi juga melatih diri jadi lebih melek finansial.
Tips Anti Gagal Biar Tabungan Darurat Nggak “Jebol”
- Pisahkan akun hiburan dan
tabungan. Jangan
campur rekening untuk nongkrong atau jajan online dengan rekening tabungan
darurat.
- Gunakan promo dan cashback
dengan bijak.
Kalau dapat promo dari DANA atau OVO, anggap itu bonus buat ditabung,
bukan alasan buat belanja lagi.
- Gunakan reminder bulanan. Setiap awal bulan, atur
notifikasi otomatis supaya kamu tetap konsisten.
- Ceritakan ke teman atau komunitas finansial. Kadang punya partner atau teman nabung bisa bantu jaga motivasi kamu tetap stabil.
Studi Kasus: Strategi Nyata dari Gen-Z
Rani, 22
tahun, baru kerja setahun dan sering kesulitan nabung. Setelah coba sistem
tabungan otomatis lewat Jenius dan Bibit, dia bisa sisihkan Rp300.000 per bulan
buat dana darurat dan Rp100.000 buat investasi reksa dana.
Dalam 10 bulan, Rani punya dana darurat Rp3 juta dan investasi yang mulai
berkembang. Dia bilang, “Awalnya susah, tapi setelah semuanya otomatis, aku
nggak merasa berat lagi.”
Cerita kayak Rani ini bukti bahwa cara membuat tabungan darurat di aplikasi digital bisa berhasil kalau dimulai dengan langkah kecil tapi konsisten.
Masa Depan Tabungan Digital dan AI Keuangan
Ke depan,
aplikasi keuangan bakal makin pintar. Banyak platform udah mulai pakai AI buat
bantu kamu analisis pengeluaran dan kasih rekomendasi menabung otomatis.
Misalnya, sistem bisa deteksi kalau kamu sering belanja online tiap akhir bulan
dan ngasih saran buat sisihin uang lebih di minggu sebelumnya.
Teknologi kayak gini bikin pengelolaan keuangan Gen-Z makin efisien dan
personal.
FAQ
1. Berapa
nominal ideal untuk tabungan darurat?
Idealnya 3–6 kali pengeluaran bulanan kamu. Kalau pengeluaranmu Rp2 juta,
targetkan Rp6–12 juta sebagai dana darurat.
2. Apa
bisa punya lebih dari satu aplikasi buat menabung?
Bisa banget. Bahkan disarankan. Misal, Jenius buat tabungan darurat dan Bibit
buat investasi ringan.
3. Gimana
cara biar nggak tergoda pakai dana darurat buat belanja?
Pisahkan akun, jangan sambungkan kartu ATM ke rekening tabungan darurat, dan
aktifkan notifikasi pengingat tujuan finansial.
4. Apakah
aman menabung lewat aplikasi digital?
Aman, asal kamu pilih aplikasi resmi yang terdaftar di OJK atau Bank Indonesia,
serta aktifkan autentikasi dua faktor.
5. Kapan
waktu terbaik mulai bikin tabungan darurat?
Sekarang juga. Nggak harus nunggu gaji besar yang penting rutin dan konsisten
dari nominal kecil.
Reviewed by nanda
on
Oktober 14, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: