dananet.id - Generasi Z tumbuh di era digital yang penuh kemudahan. Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, hingga TikTok Shop jadi tempat favorit mereka memenuhi kebutuhan, mulai dari fashion, gadget, hingga produk lifestyle. Namun, di balik kenyamanan itu, muncul tantangan besar: godaan belanja impulsif karena promo, diskon, dan flash sale.
![]() |
| Strategi Belanja Hemat Gen-Z di Marketplace Digital yang Efektif |
Maka, memahami strategi belanja hemat Gen-Z di marketplace digital menjadi sangat penting. Bukan hanya soal menekan pengeluaran, tapi juga soal membangun kebiasaan finansial yang sehat.
1. Terapkan Aturan Delay 24 Jam
Banyak Gen-Z yang terbawa suasana ketika ada promo “hanya hari ini”.
Padahal, secara psikologis, diskon instan memicu FOMO (Fear of Missing Out).
Dengan aturan delay 24 jam, kamu memberi waktu otak untuk
berpikir jernih. Misalnya, kamu tergoda membeli sepatu diskon 50%. Setelah
ditunda sehari, ternyata sepatu lama masih layak pakai. Artinya, kamu menghemat
ratusan ribu rupiah hanya dengan menunggu.
Cara ini efektif sebagai filter antara kebutuhan dan keinginan, sehingga setiap transaksi lebih bijak.
2. Manfaatkan Promo Cashback dan Koin Reward
Marketplace sering memberikan cashback berupa koin atau saldo. Jika
digunakan cerdas, promo ini bisa mengurangi harga belanjaan hingga 20–30%.
Contoh: belanja bulanan Rp300.000 dengan cashback 10%. Kamu otomatis dapat
Rp30.000 untuk transaksi berikutnya. Jika konsisten, cashback ini bisa jadi
“tabungan belanja” tanpa disadari.
Namun, gunakan hanya untuk kebutuhan yang memang sudah direncanakan, jangan
membeli sesuatu hanya karena ada cashback.
Baca juga: strategi belanja hemat Gen-Z di marketplace digital untuk tips lengkap lainnya.
3. Buat Kalender Promo Bulanan
Setiap marketplace punya jadwal promo rutin:
· Shopee
9.9, 10.10, 11.11, 12.12
· Tokopedia
Payday Sale
· Lazada
Harbolnas
· TikTok
Shop Campaign
Dengan mencatat jadwal ini, kamu bisa menunda belanja ke tanggal promo.
Strategi ini membuat kamu dapat harga terbaik tanpa harus sering tergoda diskon
kecil setiap hari.
Triknya, gunakan wishlist untuk menyimpan produk. Saat promo datang, bandingkan harga dengan beberapa toko sebelum checkout.
4. Bandingkan Harga dengan Tools Digital
Gen-Z punya keunggulan: melek teknologi. Gunakan aplikasi atau fitur
perbandingan harga agar lebih efisien.
Contoh: ada extension browser atau aplikasi seperti cekresi dan price
tracker yang membantu memantau harga barang. Dengan begitu, kamu tahu
apakah diskon benar-benar potongan nyata atau hanya trik harga dinaikkan lalu
diturunkan.
Strategi ini membantu menghindari jebakan “diskon palsu” yang sering muncul di marketplace.
5. Belanja Produk Second-Hand yang Berkualitas
Gen-Z juga dikenal peduli dengan sustainability. Belanja second-hand di
marketplace preloved bisa jadi pilihan hemat sekaligus ramah lingkungan.
Misalnya, membeli buku bekas, fashion branded preloved, atau gadget
refurbished. Harganya bisa turun hingga 50% dari harga baru, tapi kualitas
tetap baik jika teliti memilih.
Dengan cara ini, kamu tetap bisa gaya tanpa harus boros.
6. Ikut Komunitas Diskon dan Promo Online
Banyak komunitas Gen-Z di Telegram, Facebook, atau Twitter yang membagikan
info promo. Misalnya, grup khusus berbagi kode voucher atau diskon hidden
marketplace.
Dengan bergabung, kamu bisa update promo sebelum habis. Tapi ingat, tetap gunakan filter kebutuhan, jangan hanya karena promo kamu jadi ikut-ikutan belanja.
7. Gunakan Dompet Digital dan Atur Limit Belanja
Dompet digital seperti OVO, GoPay, Dana, atau ShopeePay sering memberikan
promo khusus pengguna. Selain itu, kamu bisa mengatur limit belanja
bulanan untuk mencegah overspending.
Triknya: buat rekening khusus untuk belanja online. Saat saldo habis,
hentikan belanja sampai bulan berikutnya. Cara ini efektif agar tidak
menggunakan dana darurat untuk konsumsi.
Lihat juga: strategi belanja hemat Gen-Z di marketplace digital sebagai panduan finansial cerdas di era digital.
8. Terapkan Prinsip “Needs vs Wants”
Gen-Z sering terjebak pada tren baru di marketplace, seperti outfit viral
TikTok atau gadget kekinian. Untuk hemat, biasakan bertanya pada diri sendiri:
· Apakah
barang ini benar-benar kebutuhan?
· Apakah
manfaatnya sebanding dengan harganya?
· Apakah
aku masih bisa menunda pembelian ini?
Dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, Gen-Z bisa mengontrol konsumsi dan tetap hemat tanpa kehilangan gaya hidup.
9. Optimalkan Fitur Wishlist dan Keranjang
Daripada langsung checkout, biasakan simpan dulu barang ke wishlist atau
keranjang. Fitur ini membantu mengatur prioritas belanja.
Selain itu, marketplace sering memberi notifikasi ketika barang di wishlist turun harga atau stok hampir habis. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan produk incaran dengan harga lebih rendah.
10. Edukasi Diri tentang Literasi Finansial
Hemat bukan berarti pelit, tapi tentang mengelola uang dengan cerdas. Gen-Z
bisa belajar dari konten literasi finansial, webinar, atau influencer yang
membahas manajemen keuangan.
Dengan pemahaman lebih dalam, strategi belanja hemat jadi bukan sekadar
tips, melainkan kebiasaan hidup yang berkelanjutan.
Cek juga: strategi belanja hemat Gen-Z di marketplace digital untuk menguatkan literasi keuangan kamu.
FAQ tentang Strategi Belanja Hemat Gen-Z di Marketplace Digital
1. Kenapa Gen-Z cenderung boros di marketplace?
Karena faktor kemudahan akses, promo instan, dan pengaruh tren media sosial
yang membuat mereka lebih impulsif.
2. Apakah cashback benar-benar bisa membuat hemat?
Bisa, jika digunakan untuk kebutuhan yang sudah direncanakan. Jika dipakai
untuk belanja impulsif, justru bisa boros.
3. Bagaimana cara menghindari jebakan flash sale?
Gunakan aturan delay 24 jam atau tentukan wishlist sejak awal. Dengan begitu,
kamu tidak terbawa suasana.
4. Apakah belanja second-hand aman?
Aman jika teliti. Pilih penjual dengan rating tinggi, deskripsi jelas, dan foto
produk asli.
5. Apa perbedaan hemat dan pelit dalam konteks belanja online?
Hemat berarti mengatur uang agar belanja sesuai kebutuhan, sedangkan pelit
cenderung menahan pengeluaran meskipun itu penting.
Reviewed by nanda
on
Oktober 04, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: