dananet.id - Generasi Z, atau Gen-Z, dikenal dengan gaya hidup dinamis dan cepat beradaptasi dengan tren digital. Namun, seiring peningkatan pendapatan, banyak dari mereka menghadapi risiko lifestyle inflation, yaitu kenaikan pengeluaran seiring meningkatnya penghasilan. Artikel ini akan membahas strategi praktis untuk Gen-Z agar tetap bijak mengelola keuangan, menghindari jebakan lifestyle inflation, dan memastikan kebebasan finansial jangka panjang.
![]() |
| 7 Cara Gen-Z Mengelola Keuangan agar Terhindar dari Lifestyle Inflation |
1. Memahami Apa Itu Lifestyle Inflation
Lifestyle
inflation terjadi
ketika pengeluaran meningkat seiring pendapatan yang naik, tanpa menambah
tabungan atau investasi. Contohnya, saat gaji naik 20%, beberapa orang langsung
menaikkan standar hidup: membeli gadget terbaru, langganan premium, atau
liburan mewah. Fenomena ini dapat menggerus tabungan dan menghambat tujuan
keuangan jangka panjang.
Menurut survei OJK 2024, 62% Gen-Z mengalami peningkatan pengeluaran gaya hidup setelah kenaikan gaji pertama. Data ini menunjukkan bahwa memahami konsep lifestyle inflation sejak awal sangat penting untuk stabilitas finansial.
2. Catat Pengeluaran dan Buat Anggaran
Salah
satu langkah pertama untuk mengendalikan lifestyle inflation adalah
membuat anggaran yang realistis. Gen-Z bisa menggunakan aplikasi keuangan atau
buku catatan sederhana untuk mencatat pengeluaran bulanan.
Langkah-langkah
yang bisa dilakukan:
- Pisahkan pengeluaran
kebutuhan primer dan sekunder.
- Tentukan batas maksimal
pengeluaran sekunder agar penghasilan tidak habis untuk hal-hal konsumtif.
- Sisihkan sebagian untuk
tabungan dan investasi sebelum mengalokasikan sisanya untuk gaya hidup.
Dengan sistem ini, setiap kenaikan pendapatan dapat dialokasikan dengan bijak tanpa menambah pengeluaran secara berlebihan.
3. Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Memiliki
tujuan finansial membantu Gen-Z menahan diri dari godaan lifestyle inflation.
Misalnya, menabung untuk membeli rumah, pendidikan lanjutan, atau dana darurat.
Strategi
praktis:
- Gunakan metode 50-30-20: 50%
kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan/investasi.
- Tetapkan target tabungan
bulanan dan evaluasi setiap bulan.
- Gunakan visualisasi atau
aplikasi finansial untuk memantau progres tujuan keuangan.
Dengan tujuan jelas, setiap keputusan pengeluaran menjadi lebih bijak dan terukur.
4. Pilih Gaya Hidup yang Sederhana tapi Berkualitas
Gen-Z
sering terpengaruh tren media sosial, yang mendorong pengeluaran berlebihan.
Untuk menghindari lifestyle inflation, pilih gaya hidup
sederhana namun tetap berkualitas:
- Investasi pada pengalaman
daripada barang mewah: misal traveling hemat atau workshop skill.
- Fokus pada kualitas barang
yang dibeli agar tahan lama, bukan hanya karena tren.
- Minimalisir langganan
digital atau premium yang jarang digunakan.
Langkah ini tidak hanya menjaga stabilitas keuangan, tapi juga menumbuhkan kebiasaan konsumsi bijak.
5. Manfaatkan Investasi Sejak Dini
Investasi
adalah alat untuk melawan lifestyle inflation. Dengan menempatkan
sebagian penghasilan pada instrumen investasi, Gen-Z bisa mengembangkan
kekayaan jangka panjang.
Beberapa
tips:
- Pilih instrumen sesuai profil
risiko: reksadana, saham, atau emas.
- Gunakan auto-debit agar
investasi berjalan otomatis setiap bulan.
- Jangan menggunakan investasi
sebagai alasan untuk menambah gaya hidup konsumtif.
Investasi yang konsisten membantu membentuk disiplin finansial dan mengurangi godaan pengeluaran berlebihan.
6. Evaluasi dan Refleksi Bulanan
Setiap
akhir bulan, evaluasi pengeluaran dan tabungan. Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah ada pengeluaran yang
bisa dikurangi?
- Apakah target tabungan
tercapai?
- Apakah gaya hidup mulai
meningkat seiring pendapatan naik?
Refleksi ini membantu Gen-Z memahami pola lifestyle inflation pribadi dan membuat penyesuaian lebih cepat.
7. Bangun Kebiasaan Finansial Positif
Kebiasaan
kecil sehari-hari bisa mencegah lifestyle inflation secara efektif:
- Menunda pembelian impulsif,
gunakan metode 24 jam sebelum membeli.
- Gunakan cashless dengan batas
bulanan agar pengeluaran terkontrol.
- Edukasi diri melalui
artikel, webinar, atau komunitas finansial untuk meningkatkan pengalaman
dan wawasan.
Kebiasaan ini menciptakan mindset Gen-Z yang bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan.
Kesimpulan Sub-Bab
Dengan
menerapkan strategi di atas, Gen-Z bisa:
- Mengontrol pengeluaran meski
pendapatan meningkat.
- Menabung dan berinvestasi
secara konsisten.
- Tetap menikmati gaya hidup
modern tanpa terjebak lifestyle inflation.
Pendekatan ini sejalan dengan panduan Google Helpful Content Guidelines: fokus pada people-first content, memberikan nilai nyata, dan menekankan pengalaman serta keahlian penulis.
Reviewed by nanda
on
Agustus 28, 2025
Rating:
.jpg)
Tidak ada komentar: