dananet.id - Di tengah pertumbuhan teknologi keuangan yang pesat, dompet digital telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sejak pandemi, kebiasaan bertransaksi tanpa uang tunai semakin mengakar dan pada tahun 2025, tren ini berkembang menjadi gaya hidup baru. Bagi rumah tangga, keberadaan dompet digital membawa sejumlah manfaat nyata, namun di sisi lain juga menimbulkan tantangan baru yang perlu diwaspadai.
![]() |
| Dampak Dompet Digital terhadap Keuangan Rumah Tangga: Antara Kemudahan dan Risiko di 2025 |
Artikel ini membahas secara komprehensif bagaimana dompet digital memengaruhi keuangan keluarga, apa saja peluang dan risikonya, serta strategi agar penggunaannya tetap sehat untuk kesejahteraan rumah tangga.
Perkembangan Dompet Digital di Indonesia
Menurut data Bank Indonesia (2025), transaksi uang elektronik meningkat
sebesar 23,4% year-on-year, dengan lebih dari 60% digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga: belanja harian, pembayaran tagihan, hingga
transportasi. Hal ini memperlihatkan bahwa dompet digital tidak hanya sekadar
alat pembayaran, tetapi juga sudah menjadi bagian integral dari pengelolaan
keuangan keluarga.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah penetrasi internet dan smartphone yang semakin luas, ditambah program promosi cashback dan diskon besar-besaran dari berbagai platform e-wallet. Dengan tawaran kemudahan, banyak rumah tangga kini lebih nyaman menggunakan dompet digital dibanding metode pembayaran tradisional.
Dampak Positif Dompet Digital pada Keuangan Rumah Tangga
1. Kemudahan dalam Pengaturan Anggaran
Dompet digital membantu keluarga melacak pengeluaran harian dengan lebih
transparan. Setiap transaksi tercatat otomatis, sehingga pasangan suami-istri
bisa bersama-sama memantau kemana uang mereka dialokasikan. Fitur laporan
bulanan yang ada di aplikasi e-wallet juga dapat dipakai sebagai alat kontrol
sederhana untuk budgeting.
2. Efisiensi Waktu dan Biaya
Sebelumnya, banyak keluarga harus meluangkan waktu pergi ke bank atau ATM
untuk transfer atau bayar tagihan. Kini, hanya dengan beberapa klik, semua bisa
dilakukan dari rumah. Hal ini bukan hanya menghemat biaya transportasi, tetapi
juga mengurangi stres dalam mengatur keuangan bulanan.
3. Mendorong Literasi Keuangan Digital
Banyak platform e-wallet menyediakan fitur tabungan digital, investasi reksa dana, hingga pembayaran cicilan. Kehadiran fitur ini mendorong masyarakat rumah tangga untuk mulai mengenal produk keuangan dengan cara yang sederhana.
Dampak Negatif Dompet Digital pada Keuangan Rumah Tangga
1. Risiko Overspending karena Promosi
Cashback, diskon, dan flash sale membuat banyak pengguna tergoda untuk
membeli sesuatu yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Hal ini bisa memicu
pemborosan dalam anggaran keluarga.
2. Ketergantungan pada Teknologi
Jika aplikasi error, server down, atau terjadi peretasan, maka keluarga bisa
kesulitan mengakses uang mereka. Ketergantungan ini menciptakan risiko baru
yang sebelumnya tidak ada dalam metode pembayaran tunai.
3. Ancaman Keamanan Data
Dompet digital menyimpan data pribadi dan finansial. Jika tidak dilindungi dengan baik, data tersebut bisa menjadi target kejahatan siber. Dalam konteks rumah tangga, kehilangan akses atau diretasnya akun bisa berdampak serius pada keuangan keluarga.
Studi Kasus: Pengeluaran Rumah Tangga di Era Dompet Digital
Bayangkan sebuah keluarga dengan dua anak di Jakarta. Mereka menggunakan
dompet digital untuk hampir semua transaksi: belanja kebutuhan pokok, bayar
listrik, pesan transportasi online, hingga membayar uang sekolah.
· Pengeluaran
positif: lebih mudah dilacak, lebih cepat, dan sering mendapat
cashback belanja mingguan.
· Pengeluaran
negatif: godaan membeli makanan online lebih sering karena promo
ongkir dan diskon.
Keluarga ini merasakan manfaat efisiensi, namun juga perlu disiplin agar pengeluaran tidak membengkak. Studi kasus ini menggambarkan bagaimana Dampak Dompet Digital terhadap Keuangan Rumah Tangga bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana penggunaannya.
Strategi Aman Menggunakan Dompet Digital untuk Rumah Tangga
Agar pemanfaatan dompet digital tetap sehat, ada beberapa langkah yang bisa
diterapkan keluarga:
1. Buat
Batas Anggaran Bulanan
Gunakan fitur limit pada aplikasi untuk memastikan pengeluaran tidak melebihi
budget.
2. Pisahkan
Dompet Digital untuk Kebutuhan Harian dan Hiburan
Misalnya, satu aplikasi khusus untuk belanja kebutuhan rumah, aplikasi lain
untuk hiburan atau gaya hidup.
3. Aktifkan
Fitur Keamanan
Gunakan PIN, verifikasi dua langkah, dan jangan pernah membagikan OTP kepada
siapapun.
4. Cek
Riwayat Transaksi Secara Rutin
Luangkan waktu setiap minggu untuk mengecek apakah ada transaksi mencurigakan.
5. Edukasi
Semua Anggota Keluarga
Ajarkan pasangan dan anak remaja tentang manfaat sekaligus risiko dompet
digital, agar semua lebih bijak dalam menggunakannya.
Perspektif Akademis dan Riset Terkait
Beberapa penelitian terbaru menguatkan bahwa Dampak Dompet Digital terhadap Keuangan Rumah Tangga tidak bisa hanya dilihat dari sisi
praktis. Misalnya:
· Jurnal
Ekonomi Digital (2024) menemukan bahwa keluarga kelas menengah lebih
mampu menabung ketika menggunakan dompet digital untuk kebutuhan sehari-hari
karena setiap transaksi lebih mudah dilacak.
· Sebaliknya,
riset Universitas Indonesia (2025) menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan konsumsi impulsif di kalangan keluarga muda karena promo cashback.
Kedua temuan ini menegaskan bahwa kunci dari penggunaan dompet digital dalam keluarga adalah pengelolaan yang bijak.
Tips Praktis bagi Rumah Tangga di 2025
· Gunakan
hanya 1–2 aplikasi utama untuk menghindari kebingungan.
· Manfaatkan
fitur pengingat pembayaran agar tidak ada tagihan terlewat.
· Jangan
mudah tergoda dengan promo yang sebenarnya tidak relevan dengan kebutuhan
keluarga.
· Simpan
sebagian dana dalam rekening bank sebagai cadangan, jangan semua di dompet
digital.
· Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi tambahan yang bisa mengintegrasikan laporan keuangan keluarga.
Catatan Transparansi
Artikel ini disusun berdasarkan data Bank Indonesia, OJK, dan beberapa riset akademis terkait keuangan digital. Penulis juga melakukan wawancara kecil dengan lima keluarga pengguna aktif dompet digital di wilayah Jabodetabek untuk memahami perilaku konsumsi mereka. Informasi telah diverifikasi dan diperbarui hingga September 2025.
Reviewed by nanda
on
September 09, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: