Pendahuluan
dananet.id - Generasi Z semakin dikenal bukan hanya karena kreativitas dan kedekatan
mereka dengan teknologi, tetapi juga karena cara pandang baru terhadap
finansial. Banyak anak muda kini sadar bahwa mengatur keuangan sejak dini
adalah kunci kebebasan finansial di masa depan. Salah satu langkah paling
fundamental adalah Membuat Budget Bulanan yang Realistis.
![]() |
| Panduan Lengkap Gen-Z: Cara Membuat Budget Bulanan yang Realistis agar Keuangan Lebih Terkendali |
Budget realistis artinya bukan sekadar menulis daftar pengeluaran, tapi bagaimana menyesuaikannya dengan kondisi hidup nyata. Dengan cara ini, Gen-Z dapat tetap menikmati gaya hidup modern, namun tetap menabung dan berinvestasi untuk masa depan.
Pentingnya Budget Realistis untuk Gen-Z
Tanpa anggaran yang jelas, pengeluaran bisa dengan mudah bocor ke hal-hal
yang sebenarnya tidak prioritas. Survei Statista (2025) menyebutkan lebih dari
60% anak muda Indonesia merasa kesulitan melacak pengeluaran mereka. Padahal,
dengan budget yang terstruktur, kita bisa menghindari masalah klasik seperti
gaji habis di pertengahan bulan atau utang konsumtif.
Budget realistis membantu Gen-Z:
· Menghindari
belanja impulsif.
· Memiliki
dana darurat.
· Menyisihkan
tabungan dan investasi.
· Tetap bisa menikmati hobi tanpa rasa bersalah.
Langkah 1: Catat Semua Sumber Pendapatan
Langkah pertama dalam Membuat Budget Bulanan yang Realistis adalah mengetahui berapa uang yang
benar-benar masuk setiap bulan. Bagi Gen-Z, sumber pendapatan bisa beragam:
gaji kerja part-time, uang saku, hasil freelance, bahkan side hustle dari media
sosial.
Tips praktis:
· Gunakan
aplikasi catatan keuangan seperti Money Lover atau Catatan Keuangan Harian.
· Jangan lupakan sumber kecil seperti komisi jualan online atau tip.
Langkah 2: Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Kunci utama budgeting adalah memisahkan kebutuhan pokok dengan keinginan
tambahan. Misalnya, makan sehari-hari jelas kebutuhan, sementara kopi kekinian
bisa jadi masuk ke keinginan.
Cara praktis:
· Buat
daftar pengeluaran bulanan dan tandai mana yang wajib, mana yang fleksibel.
· Terapkan aturan “tunda 24 jam” sebelum membeli sesuatu di luar kebutuhan.
Langkah 3: Gunakan Metode 50/30/20
Metode ini populer karena sederhana dan efektif.
· 50%
pendapatan untuk kebutuhan (makan, transportasi, sewa kos).
· 30%
untuk tabungan dan investasi.
· 20%
untuk gaya hidup dan hiburan.
Contoh nyata:
Dita, mahasiswa usia 22 tahun dengan penghasilan Rp3,5 juta, berhasil menabung
Rp1 juta tiap bulan setelah memakai metode ini. Sebelumnya, uangnya habis untuk
nongkrong dan belanja online. Setelah disiplin, dalam setahun ia sudah memiliki
dana darurat Rp12 juta.
Langkah 4: Terapkan Zero-Based Budgeting
Selain 50/30/20, ada metode Zero-Based Budgeting yang cocok
untuk Gen-Z yang ingin lebih detail. Prinsipnya: setiap rupiah harus punya
tujuan.
Contoh:
Pendapatan Rp5 juta → Rp2,5 juta untuk kebutuhan, Rp1,5 juta
tabungan/investasi, Rp700 ribu hiburan, Rp300 ribu pendidikan online. Hasilnya,
tidak ada uang yang menganggur dan potensi pemborosan lebih kecil.
Langkah 5: Buat Kategori Dana Darurat
Gen-Z sering abai pada dana darurat karena merasa masih muda. Padahal,
inilah fondasi finansial. Dana darurat sebaiknya 3–6 kali pengeluaran bulanan.
Mulai dari kecil pun tidak masalah, yang penting konsisten.
Tips:
· Sisihkan
minimal Rp100 ribu per minggu.
· Gunakan rekening terpisah agar tidak mudah terpakai.
Langkah 6: Gunakan Teknologi untuk Kontrol Pengeluaran
Gen-Z adalah digital native. Manfaatkan aplikasi e-wallet dan dompet digital
untuk mencatat pengeluaran. Beberapa aplikasi bahkan bisa otomatis memisahkan
kategori pengeluaran.
Contoh:
· Blu
by BCA Digital: punya fitur budgeting otomatis.
· Jago:
bisa bikin kantong terpisah untuk kebutuhan berbeda.
· Flip: memantau transfer dan arus uang.
Langkah 7: Evaluasi dan Koreksi Rutin
Budget bukan dokumen sekali jadi. Harus ada evaluasi bulanan. Jika bulan ini
terlalu boros untuk hiburan, bulan berikutnya bisa dikurangi.
Cara mudah evaluasi:
· Cek
total pengeluaran dengan aplikasi catatan.
· Lihat
rasio kebutuhan vs keinginan.
· Sesuaikan angka budget untuk bulan berikutnya.
Langkah 8: Tambahkan Kreativitas dalam Hemat
Budget realistis bukan berarti hidup kaku. Gen-Z bisa kreatif:
· Cari
promo aplikasi transportasi.
· Gunakan
diskon marketplace.
· Berbagi
langganan streaming dengan teman.
Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.
Langkah 9: Gunakan Template atau Spreadsheet
Banyak anak muda merasa lebih mudah jika ada alat bantu. Kamu bisa membuat
template Excel atau Google Sheet dengan kategori pengeluaran, lalu isi setiap
minggu.
Tips tambahan:
· Pakai
grafik sederhana agar terlihat perbandingan antarpos.
· Simpan arsip bulanan untuk melihat perkembangan.
Langkah 10: Terapkan Mindset Jangka Panjang
Budget realistis bukan sekadar untuk sebulan, tetapi membentuk kebiasaan
keuangan sehat. Jika sejak awal Gen-Z sudah terbiasa disiplin, mereka akan
lebih siap menghadapi tantangan besar: menikah, punya rumah, atau pensiun dini.
Dengan konsistensi, kebiasaan ini akan melahirkan stabilitas finansial yang berkelanjutan.
Penutup
Dengan langkah-langkah di atas, Gen-Z dapat membuktikan bahwa hemat bukan berarti pelit, melainkan pintar mengelola uang. Fokus pada Membuat Budget Bulanan yang Realistis akan membantu anak muda memiliki kontrol lebih baik terhadap keuangan, tetap menikmati hidup, sekaligus menabung dan berinvestasi untuk masa depan.
Reviewed by nanda
on
September 12, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: