Pendahuluan
dananet.id - Generasi Z (Gen-Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal
2010-an, tumbuh di era digital dengan akses luas terhadap informasi, teknologi,
dan tren global. Hal ini membuat mereka lebih sadar akan pentingnya mengatur
keuangan sejak dini. Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen-Z cenderung lebih
disiplin dalam menabung, lebih selektif dalam membelanjakan uang, dan mulai
tertarik dengan dunia investasi.
![]() |
| Strategi Cerdas Gen-Z Mengelola Keuangan: Dari Tabungan hingga Investasi |
Artikel ini membahas strategi cerdas Gen-Z dalam mengelola keuangan, mulai dari kebiasaan menabung, membuat budget bulanan, hingga mengambil langkah berani untuk Berinvestasi Sejak Usia Muda.
Menyisihkan Tabungan Sejak Dini
Salah satu ciri khas keuangan Gen-Z adalah kesadaran menabung yang tinggi.
Data dari McKinsey (2024) menyebutkan bahwa lebih dari 60% Gen-Z rutin menyisihkan
sebagian pendapatan bulanannya, meski jumlahnya tidak selalu besar. Bagi
mereka, menabung bukan sekadar menyimpan uang, tapi juga bentuk disiplin
finansial.
Tips praktis untuk memulai tabungan:
· Buka
rekening tabungan terpisah khusus untuk dana darurat.
· Gunakan
fitur autodebet dari aplikasi mobile banking agar tabungan bertambah secara
otomatis.
· Tentukan
target sederhana, misalnya Rp10.000–Rp20.000 per hari, agar kebiasaan ini bisa
konsisten dijalankan.
Dengan kebiasaan menabung sejak dini, Gen-Z membangun fondasi keuangan yang kuat dan menyiapkan diri menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus bergantung pada utang.
Membuat Budget Bulanan yang Realistis
Membuat budget bulanan adalah keterampilan dasar yang penting bagi siapa
saja yang ingin memiliki keuangan sehat. Gen-Z terbukti sangat terbuka terhadap
teknologi, termasuk aplikasi pencatat keuangan digital. Menurut laporan
Statista (2025), lebih dari 50% Gen-Z di Asia sudah menggunakan aplikasi
keuangan untuk mencatat pengeluaran dan memantau tabungan.
Metode populer yang digunakan adalah aturan 50/30/20:
· 50%
untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa tempat tinggal).
· 30%
untuk tabungan atau investasi.
· 20%
untuk hiburan dan gaya hidup.
Budget realistis ini membantu mereka mengontrol pengeluaran, mengurangi belanja impulsif, dan tetap menyediakan ruang untuk menikmati hidup.
Mengutamakan Kebutuhan daripada Keinginan
Faktor terbesar yang membuat banyak orang kesulitan mengatur uang adalah
tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Namun, survei Populix (2025)
menunjukkan bahwa mayoritas Gen-Z lebih memilih membeli barang fungsional
dibandingkan sekadar mengikuti tren.
Tips sederhana:
· Buat
daftar prioritas sebelum belanja.
· Terapkan
aturan “tunda 24 jam” sebelum membeli barang non-esensial.
Dengan langkah ini, Gen-Z berhasil meminimalisasi pemborosan sekaligus menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Memanfaatkan Teknologi untuk Mengelola Keuangan
Sebagai digital native, Gen-Z memanfaatkan teknologi untuk hampir semua
aspek hidup, termasuk keuangan. Mereka terbiasa menggunakan aplikasi dompet
digital, mobile banking, dan platform investasi online.
Fitur seperti notifikasi transaksi, budgeting
otomatis, dan pengingat tabungan membuat pengelolaan
uang jadi lebih mudah. Lebih dari itu, teknologi membantu menciptakan
transparansi: mereka tahu ke mana saja uang mereka pergi, berapa yang bisa
ditabung, dan bagaimana cara mengoptimalkan pendapatan.
Teknologi juga menjadi penghubung Gen-Z dengan dunia investasi, sehingga membuka jalan bagi mereka untuk lebih percaya diri dalam Berinvestasi Sejak Usia Muda.
Berinvestasi Sejak Usia Muda
Selain menabung, investasi menjadi langkah strategis yang mulai banyak
dipilih Gen-Z. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2024), jumlah investor
muda di Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Sekitar 30%
investor pasar modal kini berasal dari kelompok usia 18–25 tahun.
Mengapa penting Berinvestasi Sejak Usia Muda?
· Waktu
adalah aset terbesar. Semakin muda seseorang mulai, semakin panjang
periode compounding yang bisa didapat.
· Membentuk
kebiasaan finansial sehat. Disiplin dalam mengatur modal kecil akan
bermanfaat saat penghasilan meningkat.
· Mempersiapkan
masa depan. Investasi menjadi cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang seperti pendidikan, rumah, atau pensiun dini.
Langkah praktis untuk pemula:
· Mulai
dari instrumen yang mudah dipahami: reksa dana pasar uang, SBN ritel, atau emas
digital.
· Gunakan
platform resmi yang terdaftar di OJK untuk menghindari risiko penipuan.
· Investasikan
jumlah kecil tapi rutin, misalnya Rp100.000 per bulan.
Menariknya, banyak Gen-Z memanfaatkan aplikasi investasi dengan antarmuka sederhana, sehingga mereka bisa belajar sambil praktik.
Kreatif dalam Menghemat Pengeluaran
Kreativitas Gen-Z terlihat jelas dalam cara mereka menghemat. Mereka tidak
ragu membeli barang preloved, berburu diskon di marketplace, atau berbagi biaya
langganan layanan digital. Bagi mereka, hemat bukan berarti pelit, melainkan
cerdas mengelola sumber daya.
Contoh nyata: komunitas online berbagi tips hemat semakin populer di platform seperti TikTok dan Instagram. Dari sana, Gen-Z saling bertukar ide tentang cara belanja efisien tanpa mengorbankan kualitas.
Menjaga Keseimbangan Hidup dan Keuangan
Hidup hemat bukan berarti mengorbankan kebahagiaan. Gen-Z menyadari
pentingnya keseimbangan antara pengeluaran untuk kebutuhan, tabungan,
investasi, dan hiburan.
Mereka tetap menyisihkan anggaran untuk hobi, traveling, atau nongkrong
bersama teman. Tujuannya sederhana: menjaga mental tetap sehat sekaligus
memastikan kondisi finansial stabil.
Dengan strategi ini, gaya hidup hemat bisa menjadi sesuatu yang berkelanjutan, bukan sekadar fase sementara.
Insight Tambahan: Tantangan Gen-Z dalam Mengatur Keuangan
Meski banyak kelebihan, Gen-Z juga menghadapi tantangan khusus:
· FOMO
(Fear of Missing Out): tekanan sosial dari media sosial sering
mendorong mereka untuk belanja impulsif.
· Lifestyle
inflation: seiring meningkatnya penghasilan, pengeluaran pun ikut naik
jika tidak dikendalikan.
· Kurangnya
literasi investasi: masih ada yang terjebak dalam skema bodong karena
kurang edukasi.
Solusinya adalah memperkuat literasi finansial melalui komunitas, platform resmi, dan edukasi dari lembaga terpercaya.
Penutup
Generasi Z telah membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk mengelola
keuangan dengan bijak. Mulai dari menabung, membuat anggaran, hingga berani Berinvestasi Sejak Usia Muda, semua strategi ini menunjukkan betapa besar
potensi mereka dalam menciptakan masa depan finansial yang stabil.
Dengan kombinasi disiplin, pemanfaatan teknologi, dan keberanian untuk berinvestasi, Gen-Z mampu membangun pola hidup hemat yang tidak hanya menyelamatkan keuangan jangka pendek, tetapi juga memberikan kebebasan finansial di masa depan.
Reviewed by nanda
on
September 12, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: