Pendahuluan
dananet.id - Generasi Z tumbuh di era digital yang penuh peluang sekaligus tantangan
finansial. Mulai dari gaya hidup serba online, layanan cashless,
hingga maraknya aplikasi keuangan, semua ini membuat Gen-Z harus lebih pintar
dalam mengatur pengeluaran. Hidup hemat tidak berarti pelit, tetapi bagaimana
mengelola uang dengan cara yang lebih cerdas, kreatif, dan relevan dengan
zaman.
![]() |
| Tips Keuangan Kreatif Gen-Z untuk Hidup Hemat di Era Digital yang Mudah Dipraktikkan |
Dalam artikel ini, kita akan membahas tips keuangan kreatif Gen-Zuntuk hidup hemat di era digital yang bisa langsung dipraktikkan. Mulai dari memanfaatkan teknologi, sharing economy, hingga membangun kebiasaan finansial sehat sehari-hari.
1. Menggunakan Aplikasi Finansial untuk Budgeting Harian
Salah satu ciri khas Gen-Z adalah kedekatan mereka dengan teknologi.
Menggunakan aplikasi keuangan bukan hanya tren, tapi solusi nyata untuk
mengatur pengeluaran.
· Langkah
praktis: Pilih aplikasi dengan fitur pencatatan otomatis dari e-wallet
atau mobile banking.
· Kelebihan:
Mempermudah analisis pengeluaran mingguan dan bulanan.
· Contoh
nyata: Dengan aplikasi finansial, seorang mahasiswa bisa mengetahui
bahwa 35% pengeluaran bulanannya habis untuk nongkrong, lalu mengatur target
untuk memangkasnya jadi 20%.
Aplikasi seperti Spendee atau Money Lover bahkan bisa memberikan laporan visual berupa grafik, yang membuat evaluasi lebih menyenangkan.
2. Meal Prep: Strategi Hemat dan Sehat
Biaya makan adalah salah satu pos pengeluaran terbesar. Makan di luar bisa
menghabiskan Rp25.000–40.000 per sekali makan, yang jika dikalikan 2 kali
sehari selama sebulan bisa mencapai Rp1,5–2,4 juta.
Dengan meal prep, biaya bisa ditekan 40–50%. Misalnya, belanja
bahan mingguan senilai Rp400.000 bisa menghasilkan 14–16 porsi makanan.
Artinya, biaya per porsi hanya sekitar Rp12.500.
· Tips
praktis:
o
Rencanakan menu mingguan sederhana seperti ayam
ungkep, sup sayur, atau tumisan.
o
Simpan dalam wadah per porsi agar lebih praktis.
o
Gunakan bahan serbaguna seperti telur dan
sayuran frozen.
Studi kasus: Bayu, mahasiswa Surabaya, berhasil mengurangi
pengeluaran makan dari Rp1,8 juta menjadi Rp1,3 juta per bulan, hemat Rp6 juta
setahun.
Menurut Katadata (2023), 67% Gen-Z yang rutin menyiapkan makanan sendiri merasa lebih hemat dan lebih sehat.
3. Sharing Economy: Hemat dengan Berbagi Akses
Konsep sharing economy semakin populer di kalangan Gen-Z. Daripada membeli
barang atau layanan sendiri, mereka lebih memilih berbagi akses bersama teman
atau komunitas.
· Contoh
nyata: Berbagi biaya langganan Netflix atau Spotify.
· Transportasi:
Memakai ride-sharing dibanding membeli kendaraan pribadi.
· Barang
konsumsi: Menggunakan platform sewa barang untuk kamera, baju pesta,
hingga alat elektronik.
Inilah mengapa banyak orang kini mengadopsi gaya hemat modern lewat sharing
economy. Untuk referensi lebih lanjut, baca artikel lengkapnya di cara
menghemat pengeluaran sehari-hari ala Gen-Z dengan sharing economy.
Konsep ini membuat pengeluaran jauh lebih efisien sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.
4. Menabung Otomatis dengan Fitur Auto-Debet
Menabung bagi Gen-Z sering kali sulit karena tergoda dengan gaya hidup
digital. Salah satu trik efektif adalah menggunakan fitur auto-debet dari
mobile banking.
· Cara
kerja: Setiap awal bulan, sejumlah dana otomatis dipindahkan ke
tabungan khusus.
· Kelebihan:
Membiasakan diri menabung tanpa harus “menunggu sisa uang.”
· Tips
tambahan: Buka rekening tabungan terpisah yang tidak memiliki kartu
ATM agar lebih sulit diambil.
Menurut riset OJK (2023), pengguna auto-debet konsisten menabung 30% lebih banyak dibanding yang menabung manual.
5. Memanfaatkan Diskon dan Cashback Digital
Era digital memberikan banyak peluang hemat lewat promo, voucher, dan
cashback.
· Gunakan
aplikasi e-commerce untuk memantau tanggal promo besar (11.11, 12.12).
· Maksimalkan
e-wallet dengan program cashback.
· Gabungkan
promo kartu debit/kredit dengan voucher marketplace.
Namun, hati-hati agar tidak terjebak impulse buying. Triknya, buat daftar belanja dulu sebelum masuk ke aplikasi e-commerce.
6. Menambah Penghasilan dengan Side Hustle Digital
Hidup hemat tidak hanya soal mengurangi pengeluaran, tapi juga menambah
pemasukan. Gen-Z punya banyak peluang lewat dunia digital:
· Freelance:
Desain grafis, copywriting, atau content creation.
· E-commerce:
Jual barang preloved di marketplace.
· Micro-investing:
Investasi kecil-kecilan lewat aplikasi reksadana online.
Dengan tambahan pemasukan, target tabungan akan lebih mudah tercapai tanpa terlalu membatasi gaya hidup.
7. Sharing Knowledge: Komunitas Keuangan Gen-Z
Bergabung dalam komunitas juga bisa jadi cara hemat yang menyenangkan.
Banyak grup online membahas strategi mengatur keuangan, berbagi tips meal prep,
atau peluang freelance.
Dengan saling berbagi pengalaman, Gen-Z dapat menemukan cara kreatif untuk berhemat tanpa harus merasa sendiri dalam perjalanan finansialnya.
FAQ seputar Keuangan Kreatif Gen-Z
1. Apa itu tips keuangan kreatif Gen-Z untuk hidup hemat di era
digital?
Ini adalah strategi finansial praktis yang sesuai gaya hidup digital, mulai
dari aplikasi keuangan, meal prep, hingga sharing economy.
2. Apakah benar sharing economy bisa menghemat banyak biaya?
Ya, berbagi akses langganan, transportasi, atau barang tertentu bisa mengurangi
pengeluaran hingga 50% dibanding membeli sendiri.
3. Bagaimana Gen-Z bisa konsisten menabung?
Gunakan auto-debet agar menabung berjalan otomatis, ditambah target jelas untuk
motivasi.
4. Apakah investasi cocok untuk Gen-Z yang baru mulai bekerja?
Sangat cocok, terutama investasi dengan nominal kecil di aplikasi reksadana
atau emas digital.
5. Apakah promo digital benar-benar membantu hemat?
Iya, asal digunakan sesuai kebutuhan. Promo bisa memangkas belanja rutin, bukan
sekadar untuk belanja impulsif.
Reviewed by nanda
on
September 29, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: