Strategi Finansial Cerdas: Cara Menghindari Belanja Impulsif Lewat Dompet Digital agar Tetap Hemat dan Terkontrol
Dompet Digital: Praktis tapi Bisa Bikin Boros Tanpa Disadari
dananet.id - Dompet
digital kini sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari beli kopi pagi,
bayar transportasi online, hingga belanja kebutuhan harian semuanya bisa
dilakukan hanya dengan beberapa ketukan di layar. Namun, di balik kemudahannya,
ada efek psikologis yang kerap diabaikan: belanja impulsif.
![]() |
| Strategi Finansial Cerdas: Cara Menghindari Belanja Impulsif Lewat Dompet Digital agar Tetap Hemat dan Terkontrol |
Dalam era serba cepat seperti sekarang, notifikasi promo, cashback, dan diskon kilat bisa memicu dorongan untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Karena itulah penting memahami cara menghindari belanja impulsif lewat dompet digital agar penggunaan e-wallet tetap efisien dan tidak merusak rencana keuangan jangka panjang.
Mengapa Dompet Digital Bisa
Memicu Belanja Impulsif?
Belanja
impulsif bukan hanya soal kurangnya disiplin diri. Ada dasar psikologis yang
membuat seseorang lebih mudah mengeluarkan uang ketika menggunakan dompet
digital dibandingkan uang tunai.
Konsep
ini dikenal sebagai “pain of payment”, yaitu rasa kehilangan uang yang
muncul saat membayar secara fisik. Dalam transaksi non-tunai, rasa “kehilangan”
itu berkurang karena tidak ada pertukaran uang nyata. Akibatnya, otak kita
kurang menyadari nilai uang yang dikeluarkan.
Sebuah
studi berjudul “Impulsive Buying Behavior and Digital Wallet Usage”
(Kumar et al., 2022, International Journal of Research and Analytical
Reviews) menunjukkan bahwa:
“Lebih
dari 65% pengguna e-wallet melakukan pembelian spontan minimal sekali dalam
seminggu, terutama saat menerima notifikasi promo.”
Penelitian
tersebut memperkuat temuan Journal of Behavioral Economics (2021), yang
menemukan bahwa transaksi non-tunai menurunkan kesadaran finansial,
membuat pengguna cenderung berbelanja tanpa pertimbangan.
Dengan kata lain, dompet digital memang memudahkan hidup, tetapi juga berpotensi mengaburkan batas antara kebutuhan dan keinginan.
Kenali Pemicu Psikologis Belanja
Impulsif
Untuk
memahami cara menghindari belanja impulsif lewat dompet digital,
kamu perlu tahu dulu apa yang memicunya. Berdasarkan studi perilaku konsumen
dan wawancara dengan pakar keuangan digital, ada tiga pemicu utama:
- Notifikasi Promo dan Cashback
Beruntun
Otak manusia memiliki reaksi dopamin saat melihat kata “diskon” atau “cashback”. Itulah sebabnya, promo kecil pun bisa mendorong keputusan membeli tanpa berpikir panjang. - Kemudahan Transaksi Sekali
Klik
Fitur seperti “1-tap payment” atau “auto top-up” menghilangkan jeda berpikir yang biasanya muncul saat mengambil uang tunai dari dompet. - Kurangnya Transparansi
Pengeluaran
Banyak pengguna e-wallet tidak mengecek laporan transaksi harian. Akibatnya, mereka baru sadar sudah boros setelah saldo habis.
Strategi Efektif Mengendalikan Belanja
Impulsif
Berikut
strategi berbasis riset dan praktik keuangan modern yang bisa membantu kamu
mengontrol pengeluaran lewat dompet digital:
1. Aktifkan Fitur Pembatas Pengeluaran
Sebagian
besar aplikasi dompet digital kini menyediakan fitur spending limit atau
budget control. Gunakan fitur ini untuk menentukan batas pengeluaran
mingguan atau bulanan.
2. Nonaktifkan Notifikasi Promo
Promo
bisa memicu keputusan impulsif. Nonaktifkan sementara notifikasi dari merchant
agar kamu hanya membuka aplikasi saat benar-benar perlu.
3. Gunakan Satu E-Wallet Saja
Terlalu
banyak dompet digital justru membuat kamu sulit memantau total pengeluaran.
Pilih satu platform utama dan gunakan secara disiplin.
4. Buat Catatan Pengeluaran Manual
Meski
aplikasi menyediakan riwayat transaksi, menulis secara manual pengeluaran
harian membantu otak mengingat pengeluaran dan meningkatkan kesadaran
finansial.
5. Tunda Pembelian Selama 24 Jam
Gunakan aturan “24-hour delay”: jika ingin membeli sesuatu lewat e-wallet, tunda keputusan selama 24 jam. Jika setelah itu masih merasa butuh, barulah beli.
Gunakan Pendekatan Finansial dan
Psikologis Bersamaan
Belanja
impulsif lewat dompet digital tidak bisa diatasi hanya dengan pengaturan
teknis. Diperlukan juga kesadaran psikologis untuk membentuk kebiasaan baru.
Berikut beberapa pendekatan yang terbukti efektif menurut ahli perilaku
finansial:
- Mindful Spending: Sadari setiap kali kamu
mengeluarkan uang, tanyakan pada diri sendiri “Apakah ini kebutuhan atau
keinginan?”
- Digital Minimalism: Kurangi jumlah aplikasi
belanja dan promo yang terpasang di ponsel.
- Goal Visualization: Tempelkan foto tujuan
finansial (misalnya liburan atau investasi) di layar ponsel sebagai
pengingat.
Kombinasi pendekatan teknis dan psikologis ini terbukti meningkatkan kemampuan seseorang dalam menahan dorongan belanja spontan hingga 40% (sumber: Behavioral Finance Review, 2023).
Cara Gen Z Mengelola E-Wallet
dengan Bijak
Generasi
Z adalah pengguna aktif e-wallet terbesar di Indonesia. Berdasarkan survei
Katadata (2024), 82% responden Gen Z menggunakan dompet digital lebih dari lima
kali seminggu. Namun, banyak di antara mereka mulai sadar pentingnya kontrol
finansial.
Beberapa
strategi populer yang digunakan Gen Z antara lain:
- Memisahkan akun e-wallet
untuk kebutuhan dan hiburan.
- Mengalokasikan dana “jajan
digital” tetap setiap bulan.
- Menggunakan dompet digital
hanya untuk transaksi produktif, seperti transportasi atau kebutuhan
kerja.
Strategi ini sejalan dengan prinsip cara menghindari belanja impulsif lewat dompet digital yaitu menjaga keseimbangan antara kenyamanan digital dan kesadaran finansial.
Rekomendasi Alat Bantu Finansial
Digital
Untuk
mendukung pengendalian belanja impulsif, kamu bisa memanfaatkan aplikasi
tambahan seperti:
- Money Lover atau Spendee untuk
pelacakan otomatis.
- Fitur Insight dari e-wallet seperti GoPay atau DANA
yang menampilkan grafik pengeluaran per kategori.
- Reminder otomatis di
kalender
untuk mengingatkan batas budget mingguan.
Dengan kombinasi alat bantu ini, kamu bisa mendapatkan pandangan menyeluruh terhadap keuangan digitalmu.
FAQ seputar Pengendalian Belanja
Impulsif Lewat Dompet Digital
1. Apakah
dompet digital selalu menyebabkan belanja impulsif?
Tidak selalu. Dompet digital adalah alat; perilaku impulsif muncul ketika
pengguna tidak memiliki kontrol diri atau strategi finansial yang jelas.
2.
Bagaimana cara mengetahui apakah saya termasuk pembelanja impulsif?
Jika kamu sering membeli sesuatu yang tidak direncanakan hanya karena promo,
atau merasa menyesal setelah transaksi, itu tanda perilaku impulsif.
3. Apakah
lebih baik kembali ke pembayaran tunai?
Tidak perlu. Pembayaran digital tetap aman dan efisien jika digunakan dengan
kesadaran dan batasan yang jelas.
4. Apakah
aplikasi keuangan bisa membantu mengontrol impulsif buying?
Ya. Aplikasi pelacak keuangan membantu meningkatkan kesadaran pengeluaran dan
memberi peringatan dini saat kamu mulai boros.
5. Apa
langkah pertama yang paling mudah dilakukan?
Mulailah dengan menonaktifkan notifikasi promo dan menetapkan batas pengeluaran
bulanan di aplikasi e-wallet kamu.
Dengan memahami perilaku finansial, memanfaatkan teknologi dengan bijak, dan menerapkan cara menghindari belanja impulsif lewat dompet digital, kamu bisa tetap menikmati kemudahan dunia digital tanpa kehilangan kendali atas keuangan pribadi.
Reviewed by nanda
on
Oktober 15, 2025
Rating:

Tidak ada komentar: